Jumat, 18 Februari 2011

laporan akhir prakerin


KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah hanyalah pantas kita ucapkan kepada Allah Rabbil Izzati. Yang telah memberikan rahmat taufik dan hidayahnya kepada kita. Sehingga penulis bisa mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan kesempatan untuk dapat menumpahkan sedikit tinta ke kertas yang putih dan bersih ini. Dan penulis berharap semoga apa yang penulis tuahkan bisa membawa manfaat bagi penulis sendiri maupun bagi kita semua amien.
Arti penting dari Praktik Kerja Industri (Prakerin) yang selama ini penulis lakukan dan penulis pelajari ternyata mempunyai banyak manfaat. Dan anehnya manfaat itu jarang sekali ada yang menannggapi ataupun menganalisisnya. Itu juga salah satu kesalahan yang penulis alami selama berada di tempat prakerin. Sehingga sekarang penulis mengalami sedikit penyesalan.
Sebenarnya prakerin itu banyak membawa manfaat besar bagi kita semua. Selain agar kita dapat merasakan bagaimana rasanya di dalam dunia kerja. Juga untuk mengenal bagaimana cara melayani pelanggan serta bagaimana cara menghadapi complaint pelanggan kepada kita.


Daftar Isi
KATA PENGANTAR.......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................
1.1        Profil Tempat Prakerin......................................................................
1.2        Stuktur Organisasi............................................................................
1.3        Tujuan dan Keuntungan Praktek Kerja Industri di Rama Komputer...
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN............................................................
2.1 Rencana Kegiatan...............................................................................
2.2 Laporan Kegiatan (Jurnal)...................................................................
BAB III TEMUAN............................................................................................
3.1 Faktor Pendukung dan Penghambat.....................................................
3.2 Manfaat yang dirasakan.......................................................................
BAB IV PENUTUP...........................................................................................
4.1 Kesimpulan.........................................................................................
4.2 Saran..................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Profil Tempat Prakerin
               Saya prakerin di Rama Komputer. Dan letak Dumia Usaha (DU) / Dunia Industri (DI)-nya tidak begitu sulit ditemukan. Dia bertempat di Sumbarberas Muncar. Tidak jauh juga dengan letak sekolah saya. Disini bukan hanya warnet saja melainkan, juga ada plaza dan tempat service-annya. Disini juga menangani jual beli computer dan laptop. Selain itu juga melayani pembalian software dan perangkat-perangkat computer. Disini juga melayani service printer dan monitor. Saya disini senang sekali. Karena walaupun saya tidak bisa  PSG di tempat yang lebih besar dan terkenal ataupun yang sangat jauh, tapi saya rasa disini sudah hampir lengkap semua.

1.2  Struktur Organisasi
DIREKTUR

LUDY ANDRAIAWAN
 
                       


















                       

1.3  Tujuan dan Keuntungan Praktek Kerja Industri di Rama Komputer
               Tujuan dari Prakerin itu sendiri adalah agar kita dapat merasakan bagaimana rasanya di tempat kerja. Dan bagaimana caranya bekerja dengan baik. Serta cara kita menghadapi pelanggan dan bagaimana caranya kita menjaga citra kerja kita dan kepercayaan orang lain terhadap kita dan kerja kita. Tak jarang pula kita menjumpai masalah dalam bekerja. Seperti:
-         Complaint pelanggan terhadap kerja kita.
-         Kesabaran kita menghadapi pelanggan yang keterangannya sulit dimengerti.
-         Kritikan hasil kerja yang kita lakukan.
-         Perselisihan antara kita dan pelanggan.
-         Memahami karakter pelanggan yang kita hadapi. Dan masih banyak lagi yang tentunya bila saya tulis tiada habisnya.

Keuntungan dari prakerin itu sendiri adalah agar besok kita tidak canggung dalam menghadapi dunia kerja. Karena dunia kerja itu menurut saya banyak sekali hambatan   dan rintangannya. Walaupun di dunia pendidikan ada hambatan dan rintangan, tapi menurut saya pribadi hambatan dan rintangan di dunia kerja semakkin besar dan berat lagi. Persainganpun sangat ketat. Selain itu agar kita bisa berfikir lebih dewasa dan mulai berfikir untuk mempersiapkan diri menjadi seorang pekerja yang baik. Lebih-lebih kalau bisa  memiliki usaha sendiri.

Selain keuntungan yang saya tulis diatas. Keuntungan yang lain juga ada, misalnya:
-         Agar kita mempunyai wawasan
-         Agar kita berpengalaman
-         Agar kita bias melatih diri supaya tidak ngrogi menghadapi orang lain
-         Dan masih banyak lagi tapi sayangnya bila saya tulis akan sangat tidak mungkin.

BAB II

2.1 Rencana Kegiatan

Hari ke-1
Kami prakerin, kami disuruh bersih-bersih warnet. Ya bisa dibilang piket gitu. Kami hanya berdua saja. Awalnya sih membayangkan bahwa prakerin itu adalah hal yang menyeramkan selama kami sekolah. Tapi ternjyata dugaan kami salah. Justru prakerin adalah hal yang menyenangkan dan banmyak membawa manfaat. Kenapa penulis bilang begitu??. Karena penulis rasa dari prakerin penulis dapat mengambil kesimpulan. Andaikan saja penulis tidak pernah merasakan se,ua ini. Apakah mungkin penulis dapat dengan mudah berada dalam posisi sebagai pegawai besok. Pasti penulis akan mengalami banyak kecanggungan karena belum terbiasa dengan suasana yang sedemikian. Kok malah dongeng, dari pada gitu mari simak cerita penulis dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan penulis selama prakerin.
Setelah selesai menyapu lantai tempat prakerin, penulis disuruh nginstal computer. Agaknyja sih ngrogi gak aru-karuan gitu… tapi mau bagaimana lagi kalau tidak mencoba kapan bisanya??. Dan teman penulis menjaga Billing. Setelah menginstal selesai. Lalu penulis kepengen belajar yang lain. Akhirnya penulis ngikutin mas Firdaus yang sedang membongkar PC. Jam terus berlalu. Dan tanpa terasa sudah menunjukkan waktu 12.00 siang. Akhirnya penulis dan temannya izin untuk istirahat. Setelah istirahat penulis melanjutkan petualangannya menjadi tekhnisi.  Penulis biasanya pulang jam 16.00 sore. Tapi lain kalau hari Minggu. Kalau hari Minggu jadwal pulang jam 18.00 sore.
Hari ke-2
Hal yang sama masih terjadi. Penulis datang lalu bersih-bersih. Setelah itu nginstal sampai waktu istirahat datang. Setelah istirahat penulis melanjutkan kegiatan menginstal lagi. Maklumlah di tempat prakerinnya tidak hanya warnet saja, melainkan juga ada service-annya jadi yach gak jarang pula ada di service-an. Lagian penulis lebih suka di service-an dari pada di pengetikan, tapi kalau sudah darurat tidak ada yang di service yach mau tidak mau harus di pengetikan. Itu saja kalau ada ketikan, kalau tidak yach nganggur.
Hari ke-3
Di service-an tidak ada PC yang rusak dan alhamdulillah ketikan lumayan banyak. Jadi penulis ngetik. Karena dipikir-pikir dari pada nganggur, yach mendingan ngetik. Ketikan yang sangat banyak membuat penulis tiada hentinya mengetik, bahkan waktu istirahat sudah sampai ketikanpun belum juga kelar. Akhirnya terpaksa harus diselesaikan nati setelah istirahat. Huh rasanya sehari kayak orang senam jari saja. Tiada hentinya memainkan jari di atas Keyboard yang tidak imut lagi. Tapi mau bagaimana lagi. Nganggur juga tidak enak. Penulis pulang jam 16.00 sore. Karena memang itu sudah jadwalnya. Tau sendirikan. Ini hari bukan hari Minggu, jai pulangnya jam 16.00.
Hari ke-4
Hari ini berjalan sebagaimana biasa. Penulis datang, selanjutnya piket bersama sang teman satu-satunya. Setelah itu kalau ada ketikan yach ngetik. Kalau adanya PC rusak yach di service. Kalau tidak ada yach nunggu orang datang. Entah orang itu mau ngetikkan, at5au mau nyervicekan PC. Kalaupun tidka ada sama sekali. Yach berdiam biri di depan computer (menjaga Billing). Tapi pada hari ke-4 ini penulis berada di service-an. Meskipun tidak banyak orang datang untuk ngrentalkan ataupun service-kan PC tapi alhamdulillah ada. Kan dari pada tidak.
Hari ke-5
Hari ini penulis berada di tempat yang sama (service-an). Penulis ingin sekali mendalami masalah service computer. Siapa tahu setelah lulus besok penulis bisa jadi tekhnisi. (Amien….). tidak begitu juga kali… kan besok ujian tes kejuraannya kan bongkar pasang PC tow. Yach hitung-hitung biar tidak banyak mengalami kecanggungn dan kebingungan. Lagian gak lucu juga kan kalau seorang jurusan computer suruh nginstal ataupun ngrakit grogi gak karu-karuan. Sehari penuh penulis berada dalm lokasi yang menegangkan. Yaitu nginstal. Dari awal penulis hanya menginstal saja. Penulis belum pernah sama sekali belajar ngerakit PC. Maka dari itu penulis katakana, penulis lebih suka di service-an dari pada di pengetikan. Karena penulis piker, penulis ingin mencoba ilmu yang baru saja penulis kenal. Kan kalau ngetik sedikit banyak dulu di SD dan di MTs sudah ada tow. Lain halnya dengan perakitan dan instalasi. Bahkan penulis penasaran ingin mengetahui seberapa mampukah penulis melakukan perakitan dan instalasi.
Hari ke-6
Pada hari inipun penulis tetap berada di service-an. Karena penulis lebih memilih di service-an dari pada di pengetikan. Sebenarnya sich ketikan ada, tapi berhubung penulis lebih gemar dengan ilmu yang baru (nyervice) jadi penulis lebih memilih di service-an.
Hari ke-7
Hari ke-7 dari prakerin penulis ambil pengetikan. Karena di hari ini ketikan lumayan numpuk. Jadi penulis ambil di pengetikan untuk membantu teman ngetik. Yach walaupun tidak terlalu banyak. Tapi yach lumayan meringankan beban. Ketikan yang banyak membuat penulis terus-terussan bekerja hingga tanpa terasa waktu istirahat tiba. Huh capek juga ternyata pembaca. Akhirnya penulispun memutuskan untuk istirahat sejenak. Yach sekitar cukup buat sholat dan makan gitu…. Setelah itu pemulis dan temannya berangkat lagi ke warnet untuk menyelesaikan tugas yang belum selesai tersebut. Maklumlah namanya juga pesanan. Jadi kita harus berusaha untuk tidak mengecewakan pelanggan. Kan gak lucu juga gara-gara kita prakerun di situ pelanggan jadi sepi Karena kecewa dengan kerja kita.
Hari ke-8
Penulis hari ini masih tetap di pengetikan karena tuntutan pelanggan yang banyak. Penulis disini hanya ingin belajar dan melatih diri agar tidak canggung besok ketika penulis sudah terjujn pada dunia kerja. Jadi walaupun penulis lebih suka pada perakitan dan instalasi, tapi penulis juga harus siap untuk terjun di pengetikan. Akhirnya penulispun mengetik dan berusaha se-maximal mungkin untuk dapat mengetik dengan cepat.
Hari ke-9
Tanpa terasa penulis sudah menekuni dunia prakerin selama seminggu. Penulis berfikir sudah dapat apakah saya???. Tapi penulis harus sabar. Karena semua itu perlu proses. Mananak nasi saja perlu proses apalagi menuju sukses. Pastilah proses dan hambatan serta rintangannya sangat besar dan keras. Penulispun disini juga harus siap mengahadapi complaint dari pelanggan. Dan penulis harus sabar mengahdapi pelanggan yang sifatnay sangat keras dan sulit dimengerti. Di hari ini penulis tetap berada pada posisi yang sama, yakni tetap di pengetikan. Tapi sesekali penulis kalau capek main-main di service-an. Tahu sendirikan penulis paling tidak bisa untuk ditempat yang sama. Panulis itu suka dengan hawa baru.
Hari ke-10
Hari ini penulis kembali lagi ke perakitan. Huh nginstal sangat mengrogikan. Karena apa?? Karena penulis sendiri belum hafal dengan sereal numbernya jadi yach mau tidak mau penulis harus berusaha semaximal mungkin untuk dapat mengahafalkannya.
Hari ke-11
Hari ke sebelas, penulis tetap menetapkan dirinya untuk di service-an karena penulis pikir, lebih sering penulis berada di service-an tanpa dengan menghafal sereal numbernya pasti sereal number tersebut akan mudah menempel di benak penulis karena sudah terbiasa. Selain itu penulis juga ingin lebih lancar dalam hal service computer.
Hari ke-12
Service-an adalah tempat yang sangat asyik bagi penulis. Tapi penulis juga tidak boleh egois. Penulis juga harus siap ada pada tempat pengetikan. Akhirnya penulispun terjun lagi ke-dunia pengetikan. Dunia ini walaupun tidak se-asyik di service-an tapi juga cukup menghibur. Karena penulis pikir. Kalau penulis tidak pernah marasakan dunia pengetikan juga gak lucu, kalau besok suruh ngetik atau edit tulisan tidak bisa. Dan selain itu, pengetikan besoknya juga tak kalah dibutuhkannya, dan hampir sama dengan service dan instalasi.
Hari ke-13
Januh rasanya di pengetikan. Apalagi kalau tidak ada kerjaan. Paling-paling juga hanya menjaga Billing. Huh males dech… tapi mau bagaimana lagi. Penulis juga tidak bisa menghindar lagian juga tidak ada orang mengantarkan PC rusak. Setelah nganggur sampai jam istirahat tiba. Akhirnya penulis mandapatkan garapan mengetik walaupun tidak begitu banyak. Tapi yach itung-itung bisa buat menghilangkan rasa jenuh yang sedari tadi menyelinap di benak penulis.
Hari ke-14
Hari-hari terus berjalan. Bertanda bahwa waktu penulis prakerinpun juga sudah berkurang. Entah terasa ataupun tidak. Tapi itulan kenyataan dan realitanya. Penulis terus berpikir. Tentang apa saja yang telah penulis lakukan di dalam mengisi waktu penulis di tempat prakerin. Bermanfaat atau tidakkah yang penulis lakukan. Menguntungkan atau tidakkah semua itu???. Bayangan penasaran terus berjalan dan mengisi lamunan. Karena pada hari itu sama dengan hari kemarin. Tiada orang yag menservicekan PCnya juga tidak ada orang yag melontarkan sebuah kertas perintah untuk diketik. Jenuh rasanya. Akhirnya satu-satunya pekerjaan yaitu menjaga Billing dan melayani pelangggan yang mengalami kesulitan ketika ngenet.
Hari ke-15
Lagi-lagi tidak ada PC rusak dan ketikan. Ahkirnya mau tidak mau harus bertapa di depan computer. Dan mengamati adakah pelanggan yang sedang ngenet selesai???. Dan tak jarang pula pelanggan panggil-panggil gara –gara ngalamin kesulitan. Seperti computer macet, mentranslate tidak bisa caranya, mau menyimpan tidak bisa, dan masih banyak lagi permasalahan-permasahan yang muncul. Kan maklumlah manusia. Ada yang mampu mereka lakukan, namun tak jarang pula yang tidak bisa ia lakukan. Begitupun juga dengan penulis. Mungkin malah lebih parah.
Hari ke-16
Hari terus berlalu. Tanpa penulis sadari penulis telah berada di luar sekolah selama setengah bulan. Rasanya penulis ingin  mendengar lagi celoteh guru-guru yang sedang menerangkan. Tapi tak teganya kalau sang guru tercinta malah ditinnggal tidur, sms-an, ngobrol sendiri, bercanda, dan lain-lain yang termasuk salah satu contoh kenakalan seorang siswa hari ini penulis alhamdulillah medapatkan garapan ngetik. Yach lumayanlah dari pada kemarin diem saja gak ada ketikan dan service-an. Yach bisa dibilang bisa buat isi jurnal dari sekolahan.
Hari ke-17
Akhirnya ada PC rusak juga. Huh kangen dech sama perakitan dan instalasi. Yach pendek kata nyervice gitu….. Akhirnya penulis tejun lagi dech di dunia service. Itukan dunia yang paling menyenangkan bagi penulis. Karena di service-anlah penulis mendapatkan ilmu baru yang belum pernah penulis rasakan. Kalau ngetik sich sudah dari SD dulu penulis merasakannya. Apalagi gurunyakan kakak sendiri. Jadi kapanpun sang kakak ada penulis bisa main-main ketikan. Kan itung-itung buat latihan. Penulis sangat senang. Walaupun melelahkan yang penting besok tidak grogi ketika ujian praktek.
Hari ke-18
Penulis datang lalu piket, dan setelah itu penulis mulai bekerja. Karena masih ada PC yang rusak jadi penulis memilih berada dalam service-an. Penulis memulai kejaan dengan mengintal. Karena PCnya telah di rakit oleh senior penulis, jadi yach sudah beres tinggal nginstal saja.
Hari ke-19
Penulis ingin sekali mencoba merakit PC sendiri. Karena selama di service-an penulis lebih banyak menginstal dari pada merakit. Kalaupun merakit penulis hanya Bantu-bantu saja. Yach paling-paling Cuma memasangkan MUR di main board, atau kalau tidak yach di hard disk, tapi juga pernah yang di power supplay, tapi yang paling sering memasang casing. Huh nginstal sebenarnya  adalah hal yang paling menyebalkan dalam service-an. Karena kebanyakan penulis menganggur. Gara-gara nunggu loading dari setup-nya.
Hari ke-20
Penulis ingin sering-sering di service-an. Karena itu adalah salah satu tujuan penulis mengambil jurusan computer. Karena penulis rasa itulah hobi penulis dari awal kenal dengan pelajaran computer. Dan menurut cerita dari kakak penulis. Nyervice computer itu capek-capek menyenangkan. Makanya penulis sangat penasaran, seberapa menyenangkannya nyervice computer??. Penulis dulu juga sering ikut kakak nyervice computer di sekolah. Tapikan penulis dulu masih sangat kecil. Jadi yach gak tahu apa-apa dan bisanya hanya ngributin saja. Untung sang kakak baik dan sabar. Dan sedikit demi sedikit penulis berusaha menghafalkan letak-letaknya. Namun penulis tetap bingung. Karena ilmuk computer itu tidak bisa hanya dilihat saja. Melainkan juga di praktekkan.
Hari ke-21
Hari Minggu-minggu begini biasalah. Paling-paling juga banyak ngetiknya. Dan pelangganpun tiada hentinya berdatangan. Hingga membuat suasana di warnet sangat ramai bagaikan ada reuni keluarga. Tapi kalau ssepi juga tidak enak. Namanya juga di warnet. Ramai adalah adatnya. Malah kalau sepi itu sangat lucu dan berbahaya. Karena banyak sekali kesimpulan dan banyak sekali perkiraan dan dugaan-digaan, serta rasa ingin tahu seorang pelacakpun sangat besar. Jadi kesimpulannya. Kalau hari Minggu ini penulis ngetik.
Hari ke-22
Setelah kemarin seharian ngetik. Penulis hari ini nyantai di service-an. Kan perlu istirahat juga jari penulis dari pengetikan. Kalau di service-an kan paling-paling hanya ngetik sereal number saja. Yang lebih banyak juga diem menunggu hingga semua proses selesai. Huh rasa penanasarn penulis belum juga terobati. Penulis ingin merasakan nikmatnya merakit PC rusak untuk dibenahi agar bisa digunakan lagi. Tapi penulis belum mempunyai kemampuan. Hingga membuat sang senior sangat sulit untuk mempercayakan hal itu kepada penulis. Tapi tak apa-apa. Kan namanya juga buken milik sendiri. Khawatirnya kalau sampai terjadi apa-apa. Tapi mesipun penulis tidak bisa merakit sendiri. Penulis berusaha memperhatikan dimana dan bagaimana meletakkan perangkat-perangkat computer.
Hari ke-23
Hal yang sama masih terus terjadi. Penulis medalami ilmu penyervice-an. Karena ingin mengikuti jejak dan ingin sukses dalam hal service-an. Penulis juga ingin melihat sang kakak bertepuk tangan bahagia, karena melihat penulis bisa melakukan hal yang ingin penulis lakukan dahulu.
Hari ke-24
Hari ini penulis sedang medapat tugas untuk belajar menjadi seorang Guru. Grogi sich so pasti ada.. karena penulis sendiri belum pernah menjadi Guru. Tapi tidak apa-apalah. Namanya juga latihan. Kalau ada kesalahan kan maklum.
Hari ke-25
Hari ini penulis kembali menengok ke tempat pengetikan. Walaupun tidak banyak ketikan yang ada, tapi penulis juga lumayan sibuk. Selain ngetik penulis juga nyambi jaga Billing, dan melayani orang yang seang ngenet kalau ada masalah.
Hari ke-26
Hari ini tidak jauh berbeda dengan hari kemarin. Sekarangpun penulis tetap berada dalam posisi di tempat pengetikan. Karena di service-an sepi pelanggan.
Hari ke-27
Hari ini penulis tidak ngetik dan juga tidak nginstal. Melainkan sedang menjaga Billing. Sambil sesekali membantu kesulitan-kesulitan yang dialami pelanggan yang sedang ngenet.
Hari ke-28
Penulis tetap berada di Billingan. Karena tidak ada kerjaan lain. Jadi yach mau tidak mau harus mau. Sebenarnya sich bosen banget di Billingan. Karena harus nganggur sambil menunggu pelanggan dating untuk membayar karena sudah selesai kalau ngenet.
Hari ke-29
Akhirnya datang juga pekerjaan mengetik. Kan dari pada kemarin-kemarin hanya nganggur jaga Billing. Yach walaupun tidak banyak, tapi semua itu perlu di syukuri. Siapa tahu dengan kita bersyukur besok-besok makin banyak orang dating untuk meminta jasa pengetikan kita. Amien…
Hari ke-30
Ngetik masih terus berlalu. Tapi penulis juga haru mau terima itu. Karena sudah targetnya. Dan adanya kerjaan hanya ketikan. Service-an juga sepi. Rugi jugakan kalau penulis berada di service-an. Lagian disana mau ngapain kalau tidak ada kerjaan.
Hari ke-31
Di hari yang ke-31 ini penulis mendapatkan tugas untuk belajar menjadi Guru. Walaupun penulis sangat ngrogi, tapi penulis harus lakukan. Karena penulis pikir, kalau sekarang penulis tidak mencoba. Bagainama besok kalau penulis mendapatkan pekerjaan jadi Guru. Apakah tidak alangkah terkejut dan ngroginya karena tidak pernah mangalami hal itu.
Hari ke-32
Bingung mau ngapain. Kerjaan Cuma jaga Billing. Jadi bosen. Tapi penulis juga harus sabar. Namanya juga roda berputar. Kan tidak selamanya sama itu-itu saja. Harus sanggup menerima dan mengalami perubahan yang ada. Akhirnya walau bagaimanapun penulis juga harus mau menjaga Billing.
Hari ke-33
Penulis berada di tempat perakitan atau bisa dibilang di service-an. Penulis kembali lagi ke tempat itu. Karena penulis lebih hobi di situ. Walaupun kadang penulis merasa jenuh, tapi bagi penulis lebih jenuhan di Billingan.
Hari ke-34
Penulis tetap berada di service-an. Penulis di sana walaupun hanya disuruh menginstal tanpa merakit tapi enulis sangat senang. Dan penulis juga berharap. Suatu saat penulis bisa mendapatkan kesempatan untuk merakit PC.
Hari ke-35
Menginstal adalah pekerjaan favorite yang dijalani penulis di dalam service-an. Tapi penulis lebih suka lagi kalau penulis di suruh merakit PC. Karena penulis sangat ingin merasakannya.
Hari ke-36
Hari ini penulis tetap menginstal computer. Karena sudah banyak computer-komputer yang rusak dan telah di rakit oleh senior penulis. Jadi penulis tinggal menginstalnya saja.
Hari ke-37
Service-an adalah habitat terbanyakku di Minggu ini. Penulis hitung-hitung sekitar 6 hari dengan sekarang penulis telah menetap di service-an. Yach bisa dibilang seminggu-an gitu. Tapi penulis tetap betah. Karena tempat itulah yang penulis ingin dalami ilmunya.
Hari ke-38
Hari Rabu datang lagi. Akhirnya penulispun menekuni tugasnya belajar menjadi Guru. Meskipun sebel menghadapi anak-anak MI tapi penulis juga harus sabar. Yach mau bagaimana lagi. Namanya juga belajar. Mungkin itu semua adalah cobaannya.
Hari ke-39
Huh di service-an hanya menginstal tanpa merakit. Padahal penulis ingin banget merakit. Tapi mau bagaimana lagi. Wong PC nya yang rusak sudah dirakit semua sama senior penulis. Jadi yach tidak ada kesempatan buat penulis untuk merakit.
Hari ke-40
Hari ini penulis tetap dalam instalasi. Sebenarnya sich kadang rasa bosen muncul. Tapi penulis rasa itu adalah godaan dari hawa nafsu. Penulis terus berusaha mengusirnya. Pokoknya penulis harus bisa melakukan semua itu.
Hari ke-41
Penulis kembali lagi ke pengetikan. Meskipun dunia pengetikan bagi penulis sudah sangat tidak asing lagi untuk di pelajari, tapi penulis tetap menanggapinya dengan radak-radak enjoy. Habisnya mau bagaimana lagi kalau adanya pekerjaan di pengetikan. Masak mau tidak mau ngetik?? Kan gak lucu juga.
Hari ke-42
Hari Minggu datang lagi. Penulis kembali lagi ke pengetikan. Males sich sebenarnya tapi mau bagaimana lagi. Namanya juga sudah tidak ada kerjaan lain. Salah pulangnya semakin sore dari pada hari biasa. Tapi serunya, kalau hari Minggu gini warnet sangat ramai. Jadi penulis tidak banyak nganggur.
Hari ke-43
Huh rasanya bosan banget. Sebab dari hari Sabtu kemarin penulis terus-terusan berada di pengetikan, jadi yach radak-radak gimana gitu. Tapi mau bagaimana lagi, penulis juga tidak bisa berbuat apa-apa. Sebab yang ada pekerjaannya di pengetikan.
Hari ke-44
 Penulis harap sich sekarang tidak ngetik lagi. Tapi ternyata tugas masih ada di pengetikan. Ahkirnya harapan penulis tadi kandaslah sudah. Karena sudah tidak bisa mengelak lagi. Sampai bosan penulis berada di pengetikan. Penulis harap ssemoga besok tidak di pengetikan lagi. Seoga besok ada PC yang rusak, jadikan penulis bisa di service-an.
Hari ke-45
Penulis setiap hari Rabu selalu menjalankan rutinitasnya sebagai Guru di MI Muhammadiyah. Meskipun ukan Guru sungguhan, tapi sedikit banyak juga membantu melatih mental penulis. Lagian juga tidak ada salahnya. Siapa tahu besok penulis jadi seorang Guru. Wallahu a’lam bis shawab.
Hari ke-46
Hari ini harapan penulis tercapai. Akhirnya penulis bisa menduduki bangku service-an. Karena itu adalah salah satu keinginan penulis untuk nyerv-ce. Penulis lebih suka melakukan pekerjaan tersebut.
Hari ke-47
Service-an masih tetap bersama penulis. Senangnya rasa hati penulis. Andaikan saja penulis bisa terus-terusan berada di dunia service-an pasti penulis akan sangat bahagia dan akan cepat bisa menguasaianya.
Hari ke-48
Penulis kembali di pengetikan. Berat rasa hati penulis untuk di pengetikan. Tapi penulis juga tetap hanya bisa pasrah. Akhirnya penulis menanggapi itu semua radak-radak bingung juga.
Hari ke-49
Penulis kini mempunyai tamabahan teman. Yaitu anak-anak dari SMK AL-AZHAR SEMPU. Akibatnya pekerjaan penulis semakin berkurang. Tapi tidak apa-apa lah. Namanya juga semua membutuhkan tempat untuk prakerin. Kita kan tidak boleh egois. Kalaupun banyak kerjaan penulis selalu medapat bagian. Entah itu waktu ngetik tapi tak jarang juga dapatnya hanya waktu ngedit saja. Dan karena anak-anak dari SMK AL-AZHAR belum begitu mampu menguasai tentang penggunaan computer jadi yach sedikit banyak mereka Tanya-nya kepada penulis ataupun kepada teman penulis. Maklumlah jurusan mereka kan RPL pembuatan program.
Hari ke-50
Semakin banyak anak yang prakerin di tempat penulis tapi malah semakin sedikit permasalahan-permasalahan yang datang. Yang penulis maksud dari permasalahan adalah. Tidak banyak orang mengantarkan secuil kertas untuk diketik. Dan juga jarang sekali ada orang mengantarkan PC untuk dibenahi. Jadi penulis tidak begitu capek. Tapi malah sehari itu penulis hitung-hitung hanya bekerja beberapa menit saja. Yach alhamdulillah untuk hari ini penulis masih ada ketikan. Walaupun toh tidak banyak. Tapi yach lumayan dari pada nganggur.
Hari ke-51
Pengetikan memang bukan hobi penulis. Tapi service-an yang menjadi hobi penulis kini sedang sepi. Jadi mau tidak mau penulis harus berada di pengetikan. Karena kebetulan ada orang membutuhkan jasa pengetikan.
Hari ke-52
Hari ini adalah hari dimana penulis harus datang ke MI Muhammadiyah untuk belajar menjadi Guru sekaligus penulis gunakan untuk memperkuat mental penulis.
Hari ke-53
Penulis tetap berada di pengetikan. Males sich, tapi tidak ada tempat lain kecuali di pengetikan. Jadi yach mau bagaimana lagi. Gak lucu juga kan kalau penulis tidak mau berada di situ.
Hari ke-54
Ngetik lagi, ngetik lagi. Tapi mau bagainama lagi kalau tidak ada kerjaan lain. Alhamdulillaih ada orang daaing untuk mengetik-kan sebuah surat. Jadi yach penulis tidka nganggur.
Hari ke-55
Penulis kini pendah di Billingan. Haduh semakin tidak nyaman karena penulis hanya duduk manis sembari menunggu orang yang ngenet selesai dan datang untuk membayar kira-kira habis berapa.
Hari ke-56
Penulis masih tetap berada di Billingan. Atpi sedikit demi sedikit penulis juga mengajari anak-anak dari SMK AL-AZHAR tentang bagaimana caranya agar tidak bingung dalam menjaga Billing.
Hari ke-57
Rasanya penulis sangat males sekali. Karena penulis harus berada di tempat yang penulis harus banyak nganggurnya. Penulis paling tidka suka nganggur. Tapi mau bagaimana lagi. Kan di sini yang prakerin bukan hanya penulis saja tow. Jadi penulis juga harus mau memberikan waktu dan kesempatan untuk anak-anak dari SMK AL-AZHAR untuk melakukan pekerjaan di service-an. Akhirnya penulis mengalah dan penulis berada di Billingan.
Hari ke-58
Billing tetap setia menemani penulis disini. Meskipun membosankan tapi bagaimana lagi tidak ada kerjaan lain. Tapi tidak apa-apa lah. Buat santai saja tidak usah dipermasalahkan.
Hari ke-59
Hari Rabu datang lagi. Penulis harus datang ke MI untuk mengajar computer anak-anak MI. tapi penulis tidak sendirian. Penulis selalu bersama teman penulis. Penulis ke MI hanya satu kali. Lain dengan teman penulis. Kalau teman penulis ke MI-nya sampai tiga kali.
Hari ke-60
Setelah beberapa hari di Billingan. Kini penulis mendapatkan kesempatan untuk ganti tugas. Penulis kini berada di pengetikan lagi. Sebenarnya sich penulis inginnya di service-an. Berhubung tidak ada PC rusak, jadi penulis berada di pengetikan.
Hari ke-61
Penulis tetap di pengetikan. Bosan sich. Tapi sesekali penulis juga melayanmi pelanggan yang sedang kesulitan ketika ngenet. Huh yach sedikit-sedikit ada selingannya juga. Walaupun radak-radak membuat capek. Tapi penulis malah enjoy, karena penulis tidak banyak nganggur.
Hari ke-62
Pengetikan adalah hari tersering penulis jalani selama di tempat prakerin. Tapi penulis tetap ssemangat. Karena semua itu penulis pikir pasti ada gunanya. Hari ini pun penulis tetap di pengetikan. Yach tidak apa-apa lah. Dari pada nganggur.
Hari ke-63
Setelah sekian lama penulis tidak berada di tempat penservice-an. Kini akhirnya penulis sama Pak Bos disuruh mengambil PC yang rusak di game-an, terus disuruh membersihkan. Setelah itu penulis disuruh nyervice. Capek sich, tapi penulsi sangat senang.
Hari ke-64
Penulis datang sebagaimana biasanya. Tapi setelah sampai di tempat prakerin penulis disuruh nyervice PC. Senang banget dech. Andaikan penulis sering-sering disuruh begini. Penulis tidak akan menolaknya.
Hari ke-65
Entah mengapa hari-hari ini penulis erring ada kerjaan di service-an. Tapi penulis senang sekali. Karena itu adalah keinginan penulis. Penulis inginsekali memahami lebih dalam lagi tentang service-an. Siapa tahu membawa manfaat besar bagi penulis.
Hari ke-66
Penulis ingin sekali bisa nyervice selain PC. Tapi kalau bagaian sift-nya penulis itu masnya sudah selesai kalau nyervice printer. Jadi penulis belum bisa belajar. Tapi tidak apa-apa lah. Mungkin bukan waktunya. Yang penting penulis sudah mempunyai sedikit bekal untuk menghadapi ujian praktek kejuruak besok. Penulis senang sekali bisa beberapa hari di service-an.
Hari ke-67
Kini penulis akan sangat jarang bisa ke MI untuk belajar mengajar. Karena sift-nya telah diganti. Penulis lebih sering masuk siang. Akhirnya  penulis kalau belajar mengajar hanya pada anak-anak yang sedang les di tempat penulis prakerin. Hari ini penulis mendapatkan tugas menjaga sang adik mungil yang sedang senam jari di atas key board. Di adalah salah satu anak yang sedang les di tepmpat penulis prakerin.
Hari ke-68
Nunggu anak les di tempat penulis prakerin adalah hal yang radak-radak membosankan bagi penulis. Karena menurut penulis lebih mengasyikkan di MI. Tapi mau bagaimana lagi. Penulis hanya bisa menjalankan semua perintah yang ada.
Hari ke-69
Hari ini penulis pindah posisi. Dari yang kemarin nungguin anak les. Kalau sekarang penulis sedang mengetik. Karena penulis rasa penulis perlu suasana yang baru. Akhirnya walaupun hanya di pengetikan penulis tetap jalani. Dari pada itu-itu saja.
Hari ke-70
Kembali ke dunia pengetikan sebenarnya tidka begitu menyenangkan menurut penulis. Tapi mau ke service-an juga tidak ada PC yang rusak. Jadi penulis tetap berusaha agar nyaman di tempat tersebut.
Hari ke-71
Sebenarnya membosankan banget bila nganggur. Kini penulis harus mengalaminya. Karena penulis berada di Billingan. Huh jadi gak nyaman banget.
Hari ke-72
Billing yang setia dengan penulis membuat penulis sangat bosan. Andaikan saja penulis tidak banyak nganggurnya mungkin penulis masih bisa betah di Billingan. Tapi namanya juga Billingan mau di tinggal ngapain. Paling-paling yach Cuma di tinggal ngetik saja tidak ada yang lain.
Hari ke-73
Penulis berharap penulis bisa lebih cepat tidak di Bilingan lagi. Tapi harapan penulis harus pupus. Karena penulis tidak bisa memungkiri itu semua. Penulis harus mau menerima apa saja yang ada. Huh rasa bosan penulis harus di tepiskan. Meskipun sangat tidak mengenakkan.
Hari ke-74
Billingan walaupun menjadi tempat yang membosankan tapi itu adalah tempat dimana penulis sekarang berada. Yach mau bagaimana lagi. Namanya juga anak belajar. Kadang juga berada di tempat yang menyenangkan. Tapi tak jarang pula berada di tempat yang membosankan.
Hari ke-75
Akhirnya penulis bisa beralih tempat. Walaupun penulis sekarang tidak berada di tempat idaman (service-an), tapi yach lumayan menyenangkan dari pada di Billingan. Kini penulis berada di pengetikan lagi. Memang hari terus berlalu.
Hari ke-76
Pekerjaan menulis adalah hal yang tidak terlalu di gemari penulis. Karena menurut penulis itu bukan ilmu yang asing bagi penulis. Tapi penulis harus tetap jalani. Karena walau bagaimanapun itu adalah tugas dan penulis juga tidak bisa mengelak. Ssebagaimana terjadi hari ini. Penulis kini masih setia di dunia pengetikan. Karena di service-an sudah ada. Ajdi yach penulis mencari tempat yang tidak ada orangnya saja.
Hari ke-77
Akhirnya penulis bisa merasakan service-an lagi. Senang dech rasanya. Tapi penulis harus tetap mau kalau sewaktu-waktu penulis harus berada di pengetikan ataupun jaga Billing sekaligus. Yach mau bagaimana lagi. Kalau adanya pekerjaan di situ.
Hari ke-78
Penulis dating lalu di sambut dengan dunia service-an. Penulis merasa senang sekali. Karena itulah yang penulis harapkan. Yaitu sering-sering berada di service-an. Karena penulis ingin lebih matang di service-an. Sebab penulis besok dalam ujian kejuruan praktiknya adalah nyervice. Jadi mulai ssekarang penulis ingin mendalaminya.
Hari ke-79
Service-an masih terus bersama penulis. Penulis sangat betah di sana. Karena itu adalah ilmu yang empuk dan penulis sukai. Penulis ingin sekali bisa nyervice computer dengan lancer, benar dan baik. Kapan yach penulis bisa begitu. Penulis harap secepatnya.
Hari ke-80
Berbeda dengan hari kemarin. Kalau hari kemarin penulis berada di service-an. Kalau sekarang penulis di sambut dengan beberapa lembar kertas ketikan. Akhirnya posisi service-an penulis tinggalkan. Karena ada tugas di pengetikan.
Hari ke-81
Penulis kini berada di tempat yang tak asing adalah pengetikan. Untung saja bukan di Billingan. Andaikan penulis haru tiba-tiba berada di Billingan mungkin penulis akan sangat syok. Karena dunia Billingan sangat kebanyaka nganggur. Dan itu yang membuat penulis tidak nyaman berada di sana.
Hari ke-82
Baru saja di omongin. Malah sekarang jadi kenyataan. Kini penulis harus berada di dunia Billingan. Sebenarnya sich penulis sangat tidak siap. Karena penulis harus banyak nganggur. Itu adalah hal yang sangat menyebalkan.
Hari ke-83
Penulis masih menetapkan dirinya di Billingan. Karena tugas penulis di Billingan belum selesai. Rasanya membosankan banget. Kalau tidak ada sambiannya apa-apa. Tapi mau bagaimana lagi mananya juga tidka ada ketikan yach sudah-lah maua bagaimana lagi???
Hari ke-84
Penulis sekarang  tidak berada di Billinag lagi. Melainkan sekarang penulis berada di tempat khursusan. Penulis kini belajar menjadi Guru bagi anak-anak yang khursus di tempat penulis prakerin.
Hari ke-85
Sudah empat hari ini penulis berada di dunia Billingan. Penulis semakin bosan dengan hawa di Billingan. Karena penulis sangat merasa nagnggur sekali. Penulis ingin di service-an atau di pengetikan. Asalkan jangan di Billingan. Sangat tidak mengenakkan suasana.
Hari ke-86
Setelah empat hari berada di Billingan kini penulsi mendapat kesempatan untuk kembali lagi ke pengetikan. Penulis walaupun tidak bahagia 100% tapi yach lumayan menyenangkan. Dari pada di Billingan nganggur kayak orang tidak dipergunakan saja. Mending di pengetikan.
Hari ke-87
Penulis akui dunia pengetikan sangat tidak asing bagi penulis. Tapi penulis juga menyadari kalau di pengetikanlah yang banyak pekerjaan. Jadi penulis lebih memilih di pengetikan. Agar penulis tidak nganggur.
Hari ke-88
Penulis masih tetap setia di pengetikan. Karena kemarin ada tambahan orang datang untuk mengetikan beberapa rangkaian kata. Tapi penulis senang, karena penulis mempunyai sedikit aktifitas. Kan dari pada tidak.
Hari ke-89
Penulis kini berada di tempat kursus-an. Penulis disini mendampingi anak yang kursus, dan membantunya jika mengalami kesulitan
Hari ke-90
Hari yang sama dengan kemarin. Penulis tetap berada di tempat kursus-an. Penulis sebenarnya radak-radak malas. Karena penulis disitu banyak ngangurnya. Paling-paling juga kalau ada anak yang Tanya, baru penulis bekerja. Kalau tidak yach sudah gak ada apa-apa.
Hari ke-91
Hari Minggu datang lagi. Penulis kalau hari Minggu begini kebanyakan berada di pengetikan. Jadi yach bisa dibilang penulis kalau hari Minggu kejaannya adalah ngetik
Hari ke-92
Titisan dari hari minggu kemarin. Kini penulis terus berada di pengetikan. Penulis sangat kepengen di service-an, tapi mau ngapain kalau tidak ada kerjaan atau tidak ada PC yang rusak. Yach sudahlah tidak usah dibicarakan secara panjang lebar.
Hari ke-93
Penulis hari ini datang terus sama teman penulis disuruh menyelesaiakn instalasi yang baru saja dilakukannya. Akhirnya penulis hari ini adalah nyervice.
Hari ke-94
Sayang penulis berada di service-an hanya satu hari. Rasanya sangat tidak puas. Tapi mau bagaimana lagi. Namanya saja belajar. Juga harus mau menerima senang dan susahnya belajar bekerja. Kini penulis berada di tempat kursus. Penulis mengkursusi anak yang kursus di tempat penulis prakerin.
Hari ke-95
Bagi penulis kursusan dengan Billingan tidak jauh brebeda. Sama-sama banyak nganggurnya. Jadi bikin males. Tapi itulah yang sekarang terjadi pada penulis. Menjaga anak kursus.
Hari ke-96
Akhirnya penulis oper tempat. Penulis kini berada di pengetikan. Yach lumayan menyenangkan dari pada di kursusan atau di Billingan.
Hari ke-97
Hari-hari ini adalah hari menjelang penghabisan penulis melaksanakan prakerin. Rasanya penulis belum siap untuk kembali lagi menjadi pelajar. Penulis ingin cepat-cepat menjadi karyawan. Menjelang hari akhir penulis kebanyakan ngetik. Yach seperti sekarang ini penulis sedang mendapat tugas ngetik.

2.2 Laporan Kegiatan (Jurnal)
No
Tanggal

Uraian Kegiatan
Paraf Pembimbing DU/DI
1
15-16/11/2010
Perakitan/ Instalasi

2
17/11/2010
Ngetik

3
18-20/11/2010
Perakitan/ Instalasi

4
21-23/11/2010
Ngetik

5
24-25/11/2010
Perakitan/ Instalasi

6
26-27/11/2010
Ngetik

7
28-29/11/2010
Jaga billing

8
30/11/2010
Ngetik

9
1-4/12/2010
Nyervice

10
5/12/2010
Ngetik

11
6-7/12/2010
Nyervice

12
8/12/2010
Ngelesi anak MI

13
9-10/12/2010
Ngetik

14
11-12/12/2010
Jaga billing

15
13-14/12/2010
Ngetik

16
15/12/2010
Ngelesi anak MI

17
16/12/2010
Jaga billing

18
17-21/12/2010
Nginstal

19
22/12/2010
Ngelesi anak MI

20
23-24/12/2010
Nginstal

21
25-28/12/2010
Ngetik

22
29/12/2010
Ngelesi anak MI

23
30-31/12/2010
Nyervice

24
1-4/12/2010
Ngetik

25
5/1/2011
Ngelesi anak MI

26
6-7/1/2011
Ngetik

27
8-11/1/2011
Jaga indo billing

28
12/1/2011
Ngelesi anak MI

29
13-15/1/2011
Ngetik

30
16-19/1/2011
Nyervice

31
20-21/1/2011
Ngelesi anak MI

32
22-23/1/2011
Ngetik

33
24-27/1/2011
Jaga billing

34
28-1/2011
Nyervice

35
2-3/2/2011
Ngetik

36
4-7/2/2011
Jaga billing

37
8-10/2/2011
Ngetik

38
11-12/2/2011
Ngelesi anak yang kursus

39
13-14/2/2011
Ngetik

40
15/2/2011
Nyervice

41
16-17/2/2011
Ngelesi anak yang kursus

42
18-19/2/2011
Ngetik



BAB III

3.1 Faktor Pendukung dan Penghambat

               Faktor Pandukung
               Letak yang strategis menjadikan Rama Komputer mudah ditemukan dan pelayanan yang diberikan juga sangat baik dan memuaskan sehingga juga tak heran kalau Rama Komputer tidak pernah sepi dengan para pengunjung/ pelanggan yang berdatangan. Pemiliknyapun sangat ramah dan sopan, hingga menjadikan para pegunjungnya banyak yang suka dengan keramahan dan kesopanannya. Fasilitas yang disediakan untuk kami selaku siswa yag masih berlatih untuk bekerja juga sudah hampir lengkap dan sempurna. Walaupun ada sedikit kekurangan. Selain itu pembimbing yang saya temukan disini juga sangat ramah dan tiada bosan-bosannya menjawab segala pertanyjaan kami dan keluh kesah kami karena belum menguasai apa-apa yang diperlukan disitu.

               Faktor Penghambat
               Waktu yang terlalu singkat membuat kami sangat-sangat merasa terbatas. Saya berangkat jam 07.30 pagi dan pulang jam 16.00 sore. Itu kalau hari-hari biasa. Tapi beda dengan hari Minggu. Kalau hari Minggu saya berangkat jam 07.30 pulang jam 18.00 sore. Yang menjadi penghambat bagi kami disini adalah:
-         Computer pada client yang kurang menjadikan  banyak para pelanggan yang terlantar karena kehabisan tempat
-         Kita belum bisa maximal dalam menggunakan fasilitas yang ada menjadikan pada hari Minggu bila ada pelanggan yang minta mencetak foto selalu kami jawab “Petugasnya libur”
-         Kemalasan kami bila pembimbingnya sedang tidak enak dalam mengajari kita membuat kami tidak terlalu banyak mendapat kesempatan untuk lebih baik dan lebih bisa.
-         Ketakutan kami menghadapi pelanggan membuat kami jadi tidak  tegar menghadapi segala Complaint dari pelanggan
-         Gengsi kami untuk bertanya lebih Karena kadang kalau bertanya tidak di jawab sebab pembimbingnya sedang sibuk membuat kami tidak banyak mengerti dari semua hal yang belum kita ketahui. Dan masih banyak lagi.

3.2 Manfaat yang dirasakan
               Kita bisa merasakan bagaimana rasanya hidup didalam dunia kerja. Walaupun kita belum lulus sekolah, tapi setidak-tidaknya kita mempunjyai sedikit pengalaman untuk menghadapi dunia kerja. Selain itu juga untuk mengetes mental kita dihadapan orang yang tidak kita kenal karakter dan sifat mereka. Tak jarang kita menjumpai Complaint dari pelanggan tersebut. Baik itu complaintnya karena kesalahan kita , ataupun dari bahasa yang mereka gunakan dalam memberikan Instruksi kepada kita terlalu sulit kita fahami. Tapi semua itu saya rasa wajar-wajar saja. Karena kehidupan tidak akan luput dari semua itu. Kita perlu bersosialisasi. Selain itu kita juga saling membutuhkan. Hanya saja harus ada salah satu pihak yang mau memahami semua itu. Agar perselisihan tidak berlangsung panas.
               Untuk melatih diri kita masing-masing. Karena tujuan terbesar kita sekolah di SMK tak lain adalah untuk masa depan yang tak terhindar dari pekerjaan atau bekerja. Kalau kita tidak pernah merasakan bagaimana sulitnya menghadapi orang lain yang karakter dia sangat sulit dimengerti dan dipahami. Pasti kita akan mengalami banyak sekali kesulitan. Baik itu secara sadar kita rasakan ataupun yang tidak secara sadar kita rasakan.
               Untuk menguji mental kita dihadapan orang banyak dan belum kita kenal. Disini saya tak jarang pula bertemu denga orang-orang baru dalam hidup saya. Baik itu secara saya sadari ataupun tidak tapi itu adalah kenyataannya.
               Menguji ketabahan kita dalam mengahadapi p[elanggan yang sulit di menegrti. Karena semua orang pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Ada orang yang berbicara dan setiap omongannya dapat dengan jelas kita pahami, tapi juga tak sedikit pula orang berbicara omongannya atau kata-katanya sangat sulit di pahami. Tapi saya rasa itu adalah salah satu bagian dari kekurangan dan kelebihan manusia.
               Menguji ketabahan kita dalam setiap Command dan complaint dari pelanggan. Karena tak jarang pula ada pelanggan yang cerewet. Tapi itu wajar, kan juga manusia. Mungkin itu adalah salah satu karakter dan sifat mereka.

BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesim,pulan
               Dari prakerin ini penulis dapat menyimpulkan. Bahwa tanpa penulis merasakan prakerin, tentunya penulis akan mengalami banyak kecanggungan di hari esok dalam menghadapi dunia kerja. Dan kita juga pasti akan sulit untuk menjaling komunikasi kepada orang lain yang sama-sama pegawai seperti kita maupun dengan pelanggan. Serta mungkin kita juga akan kwalahan dalam menghadapi pelanggan yang karakternya sangat memusingkan. Yang sangat sulit dimengerti dan di pahami. Tapi penulis yakin bahwa setelah ini pasti sedikit banyak kita telah mampu belajar dan mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi saat-saat yang seperti itu.

4.2. Saran
               Makalah ini penulis dengan tujuan agar dapat memperjelas tentang prakerin yang belum di mengerti banyak khalayak masyarakat pada umumnya. Tapi penulis disini juga masih perlu dukungan untuk meningkatkan kwalitas penulis dalam menyusun makalah. Guna menyongsong bila ada tugas lagi.
               Penulis juga menyadari dari penulisan makalah yang penulis karang ini pastilah sangat banyak kesalahan dan banyak pula kekurangan. Dan penulis rasa kalau kelebihan itu tidak akan pernah mungkin. Karena penulis sendiri disini juga masih belajar. Maka dari itu penulis mohon dukungannya. Serta saran dan kritik juga sangat penulis harapkan. Karena menurut penulis semakin banyak kritik dan saran yang masuk maka semakin luaslah pandangan penulis tentang bagaimana pembenahan yang harus penulis lakukan ketika membuat laporan di berikutnya.

2 komentar: